JAKARTA, KOMPAS.com " Staf khusus Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Antonius Doni Dihen, meminta Pusat Penelitian Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) memeriksa semua rekening dan aliran dana atas namanya.
"Silakan rekening diperiksa kalau memang ada uang masuk-keluar yang dinilai mencurigakan," kata Doni kepada Kompas, Minggu (11/9/2011) malam. Doni mengaku mempunyai beberapa rekening bank. Sekarang kita telah membahas aspek-aspek
, mari kita kembali kepada beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan.
Tangggapan Doni disampaikan kepada Kompas di Jakarta melalui telepon karena ia merasa tidak nyaman dengan berita-berita yang meminta agar rekening "orang dekat Muhaimin" diperiksa. "Ya, saya siap diperiksa. Pak Abdul Wahid Maktub, yang juga staf khusus, pun siap diperiksa rekeningnya," kata Doni. Mennakertrans Muhaimin Iskandar mempunyai empat staf khusus. Namun, Doni meminta agar hasil penelusuran ini disampaikan kepada masyarakat agar masyarakat mempunyai gambaran yang jelas dan seimbang mengenai "orang-orang Muhaimin". "Termasuk juga gambaran Mennakertrans Muhaimin Iskandar sendiri," kata Doni. Dugaan suap di Kemnakertrans terungkap ketika Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap Dadong Irbarelawan dan Nyoman Suisnaya, keduanya pejabat di Kemnakertrans, serta pengusaha Dharnawati di tiga tempat berbeda. KPK juga menyita uang Rp 1,5 miliar dalam dugaan suap program Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah Transmigrasi.
"Silakan rekening diperiksa kalau memang ada uang masuk-keluar yang dinilai mencurigakan," kata Doni kepada Kompas, Minggu (11/9/2011) malam. Doni mengaku mempunyai beberapa rekening bank. Sekarang kita telah membahas aspek-aspek
Tangggapan Doni disampaikan kepada Kompas di Jakarta melalui telepon karena ia merasa tidak nyaman dengan berita-berita yang meminta agar rekening "orang dekat Muhaimin" diperiksa. "Ya, saya siap diperiksa. Pak Abdul Wahid Maktub, yang juga staf khusus, pun siap diperiksa rekeningnya," kata Doni. Mennakertrans Muhaimin Iskandar mempunyai empat staf khusus. Namun, Doni meminta agar hasil penelusuran ini disampaikan kepada masyarakat agar masyarakat mempunyai gambaran yang jelas dan seimbang mengenai "orang-orang Muhaimin". "Termasuk juga gambaran Mennakertrans Muhaimin Iskandar sendiri," kata Doni. Dugaan suap di Kemnakertrans terungkap ketika Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap Dadong Irbarelawan dan Nyoman Suisnaya, keduanya pejabat di Kemnakertrans, serta pengusaha Dharnawati di tiga tempat berbeda. KPK juga menyita uang Rp 1,5 miliar dalam dugaan suap program Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah Transmigrasi.