JAKARTA, KOMPAS.com " Penyidik Kepolisian Negara RI baru memeriksasaksi-saksi, yaitu para direktur rumah sakit di beberapa daerah, dalamkasus dugaan korupsi proyek pengadaan alat kesehatan di KementerianKesehatan senilai Rp 492 miliar. Dalam dugaan korupsi proyek itu, belumdiketahui nilai kerugian negara yang ditimbulkan. Demikiandisampaikan Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Anton BachrulAlam di Jakarta, Jumat (23/9/2011). "Sampai tanggal 29 September, penyidikbaru merencanakan memeriksa 17 direktur rumah sakit. Sampai sekarang,sudah tujuh atau delapan direktur rumah sakit yang dimintai keterangan," tutur Anton. Semakin banyak informasi otentik tentang
bejubel market place terbaik indonesia Anda tahu, semakin banyak orang mungkin adalah untuk mempertimbangkan Anda ahli
bejubel market place terbaik indonesia . Baca terus untuk fakta
bejubel market place terbaik indonesia bahkan lebih yang Anda dapat berbagi.
Menurut Anton, pengadaan alat-alat kesehatan dalamproyek itu mencakup rumah sakit (RS), baik RS umum maupun RS rujukan, di30 provinsi. "Namun, tidak semuanya diperiksa," katanya. Proyekpengadaan alat-alat kesehatan itu, lanjut Anton, merupakan proyekpada anggaran tahun 2009. Ia menambahkan, penyidik sudah mengarahkanpada satu tersangka dalam kasus itu. "Itu (tersangka) belum bisadisampaikan karena penyidik belum menetapkan," katanya.
Menurut Anton, pengadaan alat-alat kesehatan dalamproyek itu mencakup rumah sakit (RS), baik RS umum maupun RS rujukan, di30 provinsi. "Namun, tidak semuanya diperiksa," katanya. Proyekpengadaan alat-alat kesehatan itu, lanjut Anton, merupakan proyekpada anggaran tahun 2009. Ia menambahkan, penyidik sudah mengarahkanpada satu tersangka dalam kasus itu. "Itu (tersangka) belum bisadisampaikan karena penyidik belum menetapkan," katanya.