Palu (ANTARA News) - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) segera meninjau lokasi kerusuhan di Pulau Tiaka, Kecamatan Mamosalato, Kabupaten Morowali, lokasi pengeboran minyak PT Medco E&P Indonesia yang mengakibatkan dua warga tewas terkena tembakan. "Iya kita akan tinjau lokasi insiden di Pulau Tiaka. Rencananya insya Allah berangkat pada Rabu (6/9)," kata Komisioner Komnas HAM Ridha Saleh kepada wartawan di Palu, Minggu. Selain meninjau lokasi kejadian, Ridha juga mengaku akan menemui dan berbincang dengan sejumlah warga Desa Kolo Bawah, Kecamatan Mamosalato, termasuk warga yang menjadi korban penembakan aparat saat kerusuhan itu berlangsung. Menurut dia, hal itu dilakukan untuk mengetahui soal kronologisnya, bagaimana peristiwa sebenarnya itu terjadi hingga mengapa terjadi penembakan. Ia sendiri mempertanyakan, apakah penembakan terhadap warga sipil itu merupakan perintah dari atasan atau perusahaan ikut andil dalam insiden tersebut. Jika Anda dasar apa yang Anda lakukan pada informasi yang tidak akurat, Anda mungkin akan tidak menyenangkan terkejut oleh konsekuensi. Pastikan Anda mendapatkan cerita
keseluruhan dari sumber-sumber informasi.
Untuk itu, Ridha Saleh meminta kepada Kapolda Sulteng Brigjen Pol Dewa Parsana untuk memproses hukum dan menindak tegas PT Medco E&P Indonesia. Medco E&P Indonesia dianggap sebagai biang kerusuhan di lokasi pengeboran minyak yang dikelolanya di Pulau Tiaka, Kabupaten Morowali yang mengakibatkan dua warga tewas terkena tembakan. "Saya minta pimpinan Polda untuk menindak tegas Medco sebagai penyulut insiden tersebut," tegas dia.
(*)
Sekarang Anda bisa mengerti mengapa ada minat yang tumbuh di Untuk itu, Ridha Saleh meminta kepada Kapolda Sulteng Brigjen Pol Dewa Parsana untuk memproses hukum dan menindak tegas PT Medco E&P Indonesia. Medco E&P Indonesia dianggap sebagai biang kerusuhan di lokasi pengeboran minyak yang dikelolanya di Pulau Tiaka, Kabupaten Morowali yang mengakibatkan dua warga tewas terkena tembakan. "Saya minta pimpinan Polda untuk menindak tegas Medco sebagai penyulut insiden tersebut," tegas dia.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com