JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Andi Nurpati, akan dikonfrontasi dengan mantan hakim Mahkamah Konstitusi (MK), Arsyad Sanusi, terkait kasus dugaan pemalsuan surat keputusan MK dalam sengketa Pemilu 2009 di wilayah Sulawesi Selatan I. Kepala Bareskrim Polri, Inspektur Jenderal Sutarman, di Markas Besar Polri, Kamis (28/7/2011), Jakarta, mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan surat pemanggilan kepada Arsyad untuk dikonfrontasi dengan Nurpati. Namun dia mengaku tak tahu kapan waktu pelaksanaannya. "Waktunya engga tahu, besok atau sekarang. Sudah dipanggil," kata Sutarman Sejauh ini, kami telah menemukan beberapa fakta menarik tentang
. Anda mungkin memutuskan bahwa informasi berikut ini bahkan lebih menarik.
Muhammad Burhanuddin, penasihat hukum Andi Nurpati, mengatakan, sedianya kliennya itu dikonfrontasi dengan Arsyad hari ini. Namun Arsyad meminta penundaan waktu konfrontasi, lantaran ada kegiatan nyekar. "Dia minta hari Senin," katanya, di sela-sela agenda konfrontasi Andi Nurpati. Hari ini Andi Nurpati dikonfrontasi secara bersamaan dengan tersangka Masyhuri Hasan (mantan juru panggil MK), Hary Almavintomo alias Aryo (mantan sopir Nurpati), serta Matnur dan Sugiharto (dua mantan staf Nurpati). Burhanuddin menyebutkan, kliennya akan kembali menjalani konfrontasi Jumat besok. Agendanya, konfrontasi akan dilakukan dengan empat pegawai MK yakni Nalom Kurniawan, Zainal Arifin, Muhammad Fais, dan Riska Aprian. Dalam konfrontasi hari ini, kata Burhanuddin, penyidik mencocokkan keterangan mengenai beberapa peristiwa seperti penyerahan surat MK dari Hasan kepada Nurpati di stasiun televisi Jak TV, Jakarta Selatan. Peristiwa lain, terkait pertemuan antara Hasan, Andi Nurpati, dan Arsyad di kantor MK pada 13 Agustus 2011 . Kemudian, lanjut dia, pertemuan Andi Nurpati dengan Hasan di ruang kerja Nurpati di KPU, sebelum rapat Pleno KPU pada 14 Agustus 2011 .
Muhammad Burhanuddin, penasihat hukum Andi Nurpati, mengatakan, sedianya kliennya itu dikonfrontasi dengan Arsyad hari ini. Namun Arsyad meminta penundaan waktu konfrontasi, lantaran ada kegiatan nyekar. "Dia minta hari Senin," katanya, di sela-sela agenda konfrontasi Andi Nurpati. Hari ini Andi Nurpati dikonfrontasi secara bersamaan dengan tersangka Masyhuri Hasan (mantan juru panggil MK), Hary Almavintomo alias Aryo (mantan sopir Nurpati), serta Matnur dan Sugiharto (dua mantan staf Nurpati). Burhanuddin menyebutkan, kliennya akan kembali menjalani konfrontasi Jumat besok. Agendanya, konfrontasi akan dilakukan dengan empat pegawai MK yakni Nalom Kurniawan, Zainal Arifin, Muhammad Fais, dan Riska Aprian. Dalam konfrontasi hari ini, kata Burhanuddin, penyidik mencocokkan keterangan mengenai beberapa peristiwa seperti penyerahan surat MK dari Hasan kepada Nurpati di stasiun televisi Jak TV, Jakarta Selatan. Peristiwa lain, terkait pertemuan antara Hasan, Andi Nurpati, dan Arsyad di kantor MK pada 13 Agustus 2011 . Kemudian, lanjut dia, pertemuan Andi Nurpati dengan Hasan di ruang kerja Nurpati di KPU, sebelum rapat Pleno KPU pada 14 Agustus 2011 .