JAKARTA, KOMPAS.com " Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menilai, penyebab kebobrokan negara ini adalah karena faktor kepemimpinan. Ia melihat ketidakhadiran pemimpin negara membuat negara terjerat dalam praktik korupsi yang merajalela. "Kami merasa, negara sekarang berada di tepi jurang. Apa yang terlihat hanya rumah-rumah kertas, dengan segala klaim keberhasilan, tetapi di dalamnya keropos. Apa penyebabnya? Benar sekali, karena kepemimpinan," ujar Din, Kamis (2/6/2011) di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta. Menurut Din, pemerintah juga telah mengkhianati amanat rakyat, terutama dalam hal pemberantasan korupsi. Korupsi justru terjadi pada lingkungan dekat pemerintah, seperti kementerian. Anda dapat melihat bahwa ada nilai praktis dalam mempelajari lebih banyak tentang
. Dapatkah Anda memikirkan cara-cara untuk menerapkan apa yang telah dibahas sejauh ini?
"Atas temuan korupsi dan dugaan suap yang ada di badan-badan pemerintahan itu, Presiden sebagai pemimpin tertinggi negara ini seakan lepas tangan dan terkesan membiarkan," ujarnya. Menurut Din, sikap Presiden yang menyerahkan kasus korupsi sepenuhnya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih dinilai tidak efektif menghentikan aksi korupsi. "Saya rasa, Presiden harus lebih dari itu. Saya rasa dia bisa mengintervensi dan bertindak tegas kalau ada anak buahnya yang terseret kasus korupsi," ungkap Din. Yang terjadi sekarang, lanjutnya, Presiden terkesan lari dari masalah dan membuat pengalihan isu dan pencitraan. "Seolah-olah tidak ada masalah dengan mengungkap data-data yang lain. Bagi saya, ini bahaya kalau ada pemimpin yang mangkir dari amanat rakyat," ucap Din.
"Atas temuan korupsi dan dugaan suap yang ada di badan-badan pemerintahan itu, Presiden sebagai pemimpin tertinggi negara ini seakan lepas tangan dan terkesan membiarkan," ujarnya. Menurut Din, sikap Presiden yang menyerahkan kasus korupsi sepenuhnya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih dinilai tidak efektif menghentikan aksi korupsi. "Saya rasa, Presiden harus lebih dari itu. Saya rasa dia bisa mengintervensi dan bertindak tegas kalau ada anak buahnya yang terseret kasus korupsi," ungkap Din. Yang terjadi sekarang, lanjutnya, Presiden terkesan lari dari masalah dan membuat pengalihan isu dan pencitraan. "Seolah-olah tidak ada masalah dengan mengungkap data-data yang lain. Bagi saya, ini bahaya kalau ada pemimpin yang mangkir dari amanat rakyat," ucap Din.