Saturday, April 05, 2025

Monday, June 13, 2011

Seleksi Pimpinan KPK Menakutkan

Jalan terbaik tindakan untuk mengambil kadang-kadang tidak jelas sampai Anda telah terdaftar dan dianggap alternatif Anda. Paragraf berikut ini akan membantu petunjuk Anda ke apa yang para ahli pikir signifikan.
JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia Seleksi Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi telah menyurati sejumlah pihak, termasuk Forum Rektor, kejaksaan, kepolisian, agak mengajukan figur bakal calon pimpinan KPK. Namun demikian, peminatnya tetap minim.

Salah satu anggota Pansel KPK, Imam Prasodjo menduga, sejumlah tokoh takut melaporkan kekayaannya dan dipertentangkan dengan DPR. "Kita harus menggali kenapa mereka tidak segera mendaftar. Bisa saja mereka ada yang khawatir jika melaporkan kekayaan nanti malah diobok-obok DPR," kata Imam, Senin (13/6/2011) di Jakarta.

Sejujurnya, satu-satunya perbedaan antara Anda dan para ahli
adalah waktu. Jika Anda akan menginvestasikan waktu sedikit lebih dalam membaca, Anda akan yang lebih dekat ke status ahli ketika datang ke
.

Sementara itu,mantan anggota Dewan Pers, Leo Batubara menilai banyak orang yang pintar dan berpotensi yang bisa menjadi pimpinan KPK. Namun, menurut dia, minimnya pendaftar karena orang takut menghadapi DPR. "Celakanya yang terbaik tidak berminat. Mereka tahu, akan 'dibunuh' DPR, belum apa-apa sudah ditolak di DPR. Kita seharus punya beberapa cara, contoh fit and proper test seharusnya menjadi tugas pansel, bukan tugas DPR. DPR tugasnya pengawasan, kalau cacat hukum baru sampaikan pada pansel. Seharusnya begitu, tapi aturannya di sini kan tidak begitu," tutur Leo.

Untuk mengantisipasi minimnya pendaftar, Sekretaris Pansel KPK Ahmad Ubbe menyebutkan, pihaknya sudah menghubungi tujuh calon yang pernah lolos seleksi oleh Pansel KPK tahun 2010. Namun, ia tidak menyebutkan nama-nama yang dimaksud."Kita di pansel berrembuk ada nama-nama yang masuk. Tapi supaya ini tidak menjadi lain penafsirannya saya ingin tekankan bahwa misalnya tujuh orang yang lulus pada seleksi tahun 2010 itu kita undang. Tapi mereka belum datang mendaftar. Sekarang baru 20 orang yang mengumpulkan berkas administrasi lengkap. Sisanya 40 orang baru mendaftar," papar Ahmad.

Pansel KPK tetap berharap media ikut membantu mempublikasikan pendaftaran ini, sehingga para tokoh maupun para calon berkualitas dapat ikut mendaftar."Pansel yang mengajak saja tidak cukup. Wartawan, NGO perlu ikut bujuk. Kekuatan membujuk Pansel KPK belum tentu kuat, mungkin wartawan dan NGO lebih kuat. Bujukan dalam arti positif, untuk ikut mendaftar," ungkap Imam.

Harinya akan datang ketika Anda dapat menggunakan sesuatu yang anda baca di sini untuk mendapatkan dampak yang menguntungkan. Kemudian Anda akan senang Anda mengambil waktu untuk mempelajari lebih lanjut tentang
.
Related Posts with Thumbnails
Powered By Blogger