JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat tak satu suara terkait upaya pemulangan mantan Bendahara Partai Demokrat M Nazaruddin dari Singapura ke Indonesia. Nama Nazaruddin disebut-sebut pada kasus dugaan suap terkait pembangunan wisma atlet SEA Games 2011 di Palembang. Anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat Jero Wacik, yang juga Menteri Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan, Demokrat tak akan mengimbau Nazaruddin untuk kembali ke Indonesia guna memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi. Apakah semuanya masuk akal sejauh ini? Jika tidak, aku yakin bahwa hanya dengan membaca sedikit lebih, semua fakta akan jatuh ke tempatnya.
"Ya, nggak usah lha. Nanti kita lihat nanti bagaimana. Itu urusan ranah hukum. Ranah etika sudah dikerjakan Dewan Kehormatan. Ranah hukum tidak akan dicampuri," kata Jero kepada para wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (9/6/2011). Tak hanya itu, Jero juga meminta insan pers tak melakukan intervensi KPK terkait pemeriksaan Nazaruddin, yang hingga kini masih tercatat sebagai anggota Komisi III DPR RI dan Bendahara Fraksi PD di Parlemen. Sebelumnya, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Achmad Mubarok memastikan bahwa Nazaruddin akan memenuhi panggilan KPK.
"Ya, nggak usah lha. Nanti kita lihat nanti bagaimana. Itu urusan ranah hukum. Ranah etika sudah dikerjakan Dewan Kehormatan. Ranah hukum tidak akan dicampuri," kata Jero kepada para wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (9/6/2011). Tak hanya itu, Jero juga meminta insan pers tak melakukan intervensi KPK terkait pemeriksaan Nazaruddin, yang hingga kini masih tercatat sebagai anggota Komisi III DPR RI dan Bendahara Fraksi PD di Parlemen. Sebelumnya, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Achmad Mubarok memastikan bahwa Nazaruddin akan memenuhi panggilan KPK.