JAKARTA, KOMPAS.com " Insiden e-mail komisi8@yahoo.com saat kunjungan kerja anggota Dewan Perwakilan Rakyat ke Australia ternyata masih membekas dalam ingatan sang staf ahli yang secara tidak sengaja menyebutkan e-mail tersebut. Menurut Ketua Komisi VIII DPR RI Abdul Kadir Karding, staf ahli tersebut akan mengundurkan diri. Pengunduran diri akan dilakukan karena ia membaca sejumlah pernyataan Ketua DPR RI mengenai insiden itu di sejumlah media massa."Setelah membaca pernyataan Pak Marzuki, tampaknya yang bersangkutan akan mengundurkan diri. Yang jelas ini pelajaran bagi semua staf tenaga ahli dan semua yang terlibat harus lebih hati-hati," ujar Abdul Kadir Karding di Gedung DPR RI, Jumat (13/5/2011). Anda dapat melihat bahwa ada nilai praktis dalam mempelajari lebih banyak tentang
. Dapatkah Anda memikirkan cara-cara untuk menerapkan apa yang telah dibahas sejauh ini?
Menurut Karding, staf ahli tersebut juga meminta maaf kepadanya akibat kejadian itu. Staf ahli itu mengakui ia merasa gugup ketika ditanya mengenai alamat e-mail sehingga jawabannya menjadi keliru. Kejadian ini, menurut politikus PKB itu, merupakan pelajaran bagi staf ahli agar mereka lebih bersikap profesional. "Ini menjadi catatan semua tenaga ahli untuk lebih berhati-hati dan menjunjung tinggi profesionalisme. Saya menghargai juga langkah yang bersangkutan," katanya. Staf ahli tersebut diketahui sebagai orang yang pertama menyebutkan e-mail komisi8@yahoo.com ketika ditanya oleh mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA). Saat itu anggota dewan yang tengah melakukan studi banding di Australia mendapat cemooh dari para pelajar karena dianggap tidak menguasai informasi teknologi (IT), terutama e-mail, yang sudah sering digunakan saat ini. Akibat insiden kecil itu, DPR justru mendapat banyak sorotan terkait perkembangan IT yang selama ini dinilai memakan dana dengan jumlah tidak sedikit.
Menurut Karding, staf ahli tersebut juga meminta maaf kepadanya akibat kejadian itu. Staf ahli itu mengakui ia merasa gugup ketika ditanya mengenai alamat e-mail sehingga jawabannya menjadi keliru. Kejadian ini, menurut politikus PKB itu, merupakan pelajaran bagi staf ahli agar mereka lebih bersikap profesional. "Ini menjadi catatan semua tenaga ahli untuk lebih berhati-hati dan menjunjung tinggi profesionalisme. Saya menghargai juga langkah yang bersangkutan," katanya. Staf ahli tersebut diketahui sebagai orang yang pertama menyebutkan e-mail komisi8@yahoo.com ketika ditanya oleh mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA). Saat itu anggota dewan yang tengah melakukan studi banding di Australia mendapat cemooh dari para pelajar karena dianggap tidak menguasai informasi teknologi (IT), terutama e-mail, yang sudah sering digunakan saat ini. Akibat insiden kecil itu, DPR justru mendapat banyak sorotan terkait perkembangan IT yang selama ini dinilai memakan dana dengan jumlah tidak sedikit.