JAKARTA, KOMPAS.com " Wakil Presiden Boediono meminta penuntasan kasus mantan pegawai Ditjen Pajak Gayus HP Tambunan difokuskan pada pelanggarannya dan tidak ada tebang pilih. Sesuai instruksi Presiden, Wapres ditunjuk untuk memimpin koordintas penuntasan kasus Gayus dengan institusi terkait. Hal itu disampaikan Menteri Koodinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto dalam keterangan pers seusai mengikuti rapat penanganan kasus Gayus yang dipimpin oleh Wapres di Istana Wapres, Jakarta, Senin (24/1/2011) sore. "Selain itu, apakah juga sudah ada pembenahan regulasi-regulasi di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan dan pengawasan serta tindakan apa yang diberikan kepada pihak-pihak yang terindikasi melanggar hukum,"tandas Djoko. Untuk pertama kalinya, sejak ditugaskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk membantu koordinasi dan pengawasan terhadap penuntasan kasusGayus di Sidang Kabinet Paripurna, Senin (17/1) lalu, Boediono tercatatmemimpin rapat untuk mendengarkan laporan aparat penegak hukum terkait penuntasan kasus tersebut. Dijadwalkan, rapat akan dilakukan secara berkala dua pekan sekali sekaligus melaporkan perkembangan kasus Gayus. Rapat dihadiri Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar, Menteri Keuangan Agus Martowardojo, Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal (Pol) Timur Pradopo, Jaksa Agung Basrief Arief, dan Sekretaris Satuan Tugas Pemberantasan Hukum Denny Indrayana, yang mewakili Ketua Satgas Pemberantasan Mafia Hukum Kuntoro Mangkusubroto. You may not consider everything you just read to be crucial information about mobil keluarga ideal terbaik indonesia. But don't be surprised if you find yourself recalling and using this very information in the next few days.
"Yang penting sekarang adalah tindakan apa yang telah dilaksanakan instansi penegak hukum terkait dengan instruksi Presiden dalam satu pekan ini, yaitu tindakan apa yang sudah dikerjakan, khususnya terhadap oknum internal yang terkait. Kalaukasusnya sendiri, kan, sudah berjalan. Karena itu, kami tidak bicara banyak tentang kasusnya mengingat sebagian besar sudah berjalan," ujar Djoko. Disinggung mengenaipernyataanGayus pascavonis di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pekan lalu, Djoko menegaskan,rapat sama sekali tidak membahasnya. Setelah divonis tujuh tahun penjara,sebagaimana dilaporkan, Gayus kemudianmenumpahkan kekesalannya kepada anggota Satgas, seperti Denny Indrayana, Mas Achmad Santosa, dan Yunus Husein. Ia menuding Satgasmemanfaatkan kasusnya untuk kepentingan politik, terutama terkait soal asal usul uangnya yang berasal dari PT Kaltim Prima Coal, PT Arutmin, dan PT Bumi Resources yang sebagian sahamnya dimiliki keluarga Aburizal Bakrie. Gayus menyatakan, Satgas mengembuskan isu yang tidak benar, seperti bertemu Aburizal Bakrie di Bali dan seringnya ia pergi ke luar negeri. Satgas juga dituding tak serius membongkar mafia pajak dan mafia hukum. Ia juga mengatakan, John Jerome Grice, warga negara asing yang diduga sebagai aktor di balik pembuatan paspor palsunya atas nama Sony Laksono, adalah agen Badan Pusat Intelijen AS (CIA). Tak hanya itu, Gayus juga menyebutkan, segala aksi John diketahui dan direstui anggota Satgas Pemberantasan Mafia Hukum (Kompas, 20/1).
"Yang penting sekarang adalah tindakan apa yang telah dilaksanakan instansi penegak hukum terkait dengan instruksi Presiden dalam satu pekan ini, yaitu tindakan apa yang sudah dikerjakan, khususnya terhadap oknum internal yang terkait. Kalaukasusnya sendiri, kan, sudah berjalan. Karena itu, kami tidak bicara banyak tentang kasusnya mengingat sebagian besar sudah berjalan," ujar Djoko. Disinggung mengenaipernyataanGayus pascavonis di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pekan lalu, Djoko menegaskan,rapat sama sekali tidak membahasnya. Setelah divonis tujuh tahun penjara,sebagaimana dilaporkan, Gayus kemudianmenumpahkan kekesalannya kepada anggota Satgas, seperti Denny Indrayana, Mas Achmad Santosa, dan Yunus Husein. Ia menuding Satgasmemanfaatkan kasusnya untuk kepentingan politik, terutama terkait soal asal usul uangnya yang berasal dari PT Kaltim Prima Coal, PT Arutmin, dan PT Bumi Resources yang sebagian sahamnya dimiliki keluarga Aburizal Bakrie. Gayus menyatakan, Satgas mengembuskan isu yang tidak benar, seperti bertemu Aburizal Bakrie di Bali dan seringnya ia pergi ke luar negeri. Satgas juga dituding tak serius membongkar mafia pajak dan mafia hukum. Ia juga mengatakan, John Jerome Grice, warga negara asing yang diduga sebagai aktor di balik pembuatan paspor palsunya atas nama Sony Laksono, adalah agen Badan Pusat Intelijen AS (CIA). Tak hanya itu, Gayus juga menyebutkan, segala aksi John diketahui dan direstui anggota Satgas Pemberantasan Mafia Hukum (Kompas, 20/1).