JAKARTA, KOMPAS.com " Terdakwa Komisaris Jenderal Susno Duadji mengatakan, 30 cek perjalanan yang digunakan menantunya untuk membeli rumah di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, senilai Rp 5 miliar adalah dana pinjaman darinya. Cek itu tidak ada hubungannya dengan pemotongan dana Pemilu Kepala Daerah Jawa Barat tahun 2008. "Saya pinjamkan uang, saya beri traveller cheque. Alasannya, karena situasi dollar AS dan rupiah saat itu belum menentu," ucap Susno di sidang atas dirinya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (18/1/2011). Most of this information comes straight from the mobil keluarga ideal terbaik indonesia pros. Careful reading to the end virtually guarantees that you'll know what they know.
Susno mengatakan, bisnis sang menantu yang bergerak di bidang tambang batu bara di Sumatera Utara mempunyai omzet besar. Oleh karena itu, kata Susno, masuk akal untuk membeli rumah seharga Rp 5 miliar. Keterangan Susno itu terkait dengan kesaksian Ifwani, pemilik awal rumah. Ifwani mengaku menerima uang secara tunai dari seseorang bernama Dhani senilai Rp 4,25 miliar ditambah 30 cek perjalanan masing-masing senilai Rp 25 juta. Ifwani mengaku tak mengenal Dhani. Menurut jaksa penuntut umum, cek itu bagian dari 40 cek yang dibeli dengan uang dari hasil pemotongan dana Pilkada Jabar saat Susno menjabat Kepala Kepolisian Daerah Jabar. Total dana yang dipotong Rp 8,5 miliar. Menurut Susno, cek perjalanan itu dibeli dengan uang pribadi.
Susno mengatakan, bisnis sang menantu yang bergerak di bidang tambang batu bara di Sumatera Utara mempunyai omzet besar. Oleh karena itu, kata Susno, masuk akal untuk membeli rumah seharga Rp 5 miliar. Keterangan Susno itu terkait dengan kesaksian Ifwani, pemilik awal rumah. Ifwani mengaku menerima uang secara tunai dari seseorang bernama Dhani senilai Rp 4,25 miliar ditambah 30 cek perjalanan masing-masing senilai Rp 25 juta. Ifwani mengaku tak mengenal Dhani. Menurut jaksa penuntut umum, cek itu bagian dari 40 cek yang dibeli dengan uang dari hasil pemotongan dana Pilkada Jabar saat Susno menjabat Kepala Kepolisian Daerah Jabar. Total dana yang dipotong Rp 8,5 miliar. Menurut Susno, cek perjalanan itu dibeli dengan uang pribadi.