JAKARTA, KOMPAS.com " Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang tak lain mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari, mengaku mendapat ancaman melalui pesan singkat terkait pengakuannya kepada Tribunnews, Sabtu (15/1/2011) lalu. Saat itu Siti Fadillah mengutarakan bahwa dirinya memang sudah mendengar kabar tentang penyakit yang diidap Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih. Siti Fadilah membantah bila dikatakan dirinyalah yang membocorkan sakitnya Menkes. "Begitu berita itu muncul di Tribunnews, saya langsung mendapat SMS ancaman. Tapi SMS itu langsung saya jawab, saya tanggapi balik. Alhamdulillah, sekarang tidak ada ancaman lagi. Saya tegas bantah kalau dikatakan melanggar. Karena saya kan ditanya, saya jawab saya mendengar. Saya mau diusut, mau dilaporkan ke Majelis Kode Etik Kedokteran," cerita Siti Fadilah kepada Tribunnews, Senin (17/1/2011) malam. If you base what you do on inaccurate information, you might be unpleasantly surprised by the consequences. Make sure you get the whole mobil keluarga ideal terbaik indonesia story from informed sources.
"Saya dibilang menyebarkan diagnosis Bu Endang ke publik. Tuduhan di SMS itu tidak benar. Saya kan cuma bilang, dengar-dengar, tapi enggak bilang soal diagnosisnya. Saya juga tahu kode etik kok. Kalau mau lapor silakan saja. Bu Endang kan pejabat publik sehingga rakyat perlu tahu kondisinya," ujar Siti Fadilah. Nomor pengirim SMS tak ia kenal dan tidak tersimpan di handphone miliknya. Setelah ia membalas SMS itu, tak dijawab lagi oleh si peneror. "Saya jawab keras, eh tidak dibalas-balas lagi. Melanggar kode etik itu kalau seorang dokter membocorkan penyakit pasiennya tanpa persetujuan atau seizin terlebih dahulu. Nah, saya kan hanya mendengar dia sakit," tandas Siti. (Tribunnews/Rachmat Hidayat) tribunnews.com
"Saya dibilang menyebarkan diagnosis Bu Endang ke publik. Tuduhan di SMS itu tidak benar. Saya kan cuma bilang, dengar-dengar, tapi enggak bilang soal diagnosisnya. Saya juga tahu kode etik kok. Kalau mau lapor silakan saja. Bu Endang kan pejabat publik sehingga rakyat perlu tahu kondisinya," ujar Siti Fadilah. Nomor pengirim SMS tak ia kenal dan tidak tersimpan di handphone miliknya. Setelah ia membalas SMS itu, tak dijawab lagi oleh si peneror. "Saya jawab keras, eh tidak dibalas-balas lagi. Melanggar kode etik itu kalau seorang dokter membocorkan penyakit pasiennya tanpa persetujuan atau seizin terlebih dahulu. Nah, saya kan hanya mendengar dia sakit," tandas Siti. (Tribunnews/Rachmat Hidayat) tribunnews.com