JAKARTA, KOMPAS.com " Tim penasihat hukum terdakwa Komjen Susno Duadji mempertanyakan jaksa penuntut umum yang menghadirkan saksi Kompol Supriadi, mantan anak buah Susno di Polda Jawa Barat. Keterangan saksi itu dinilai tidak penting. Hendry saat sidang Susno di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (13/1/2011 ), mempertanyakan mengapa jaksa tidak menghadirkan M Nuh Al Azhar, ahli digital forensik Polri. Padahal, kata dia, keterangan yang bersangkutan dinilai jauh lebih penting untuk kepentingan Susno. Hendry mencurigai M Nuh belum juga dihadirkan lantaran hasil pemeriksaan forensik tidak ditemukan komunikasi telepon antara Susno dengan Sjahril Djohan pada 4 Desember 2008 malam. Selain itu, kata Hendry, ada perbedaan waktu antara hasil forensik dengan waktu yang tercantum dalam dakwaan tentang pengiriman pesan singkat dari Susno ke Sjahril. The more authentic information about mobil keluarga ideal terbaik indonesia you know, the more likely people are to consider you a mobil keluarga ideal terbaik indonesia expert. Read on for even more mobil keluarga ideal terbaik indonesia facts that you can share.
Malah, tambah Hendy, hasil forensik ditemukan adanya permintaan transfer uang dari Sjaril ke Haposan Hutagalung pada Maret 2010 . "Itu terkait pencairan dana 18 juta dollar AS. Sjahril terima transfer bulan Maret beberapa kali. Kenapa justru ahli (M Nuh) yang menguntungkan terdakwa tidak dihadirkan," kata dia. Pernyataan itu dikatakan Hendry seusai mendengar kesaksian Supriadi. Kesaksian dia hanya mengaku mengurus permohonan nomor telepon pascabayar ke Telkomsel dengan angka khusus. Dia mengaku mengurus atas perintah Susno. Tim pengacara sama sekali tidak mengajukan pertanyaan ke saksi. Seperti diberitakan, dalam dakwaan, Susno pernah mengirimkan SMS kepada Sjahril yang berisi perintah tangkap, tahan, sita, police line ke penyidik terkait penanganan perkara ikan arwana di Bareskrim Polri. Selain itu, dalam dakwaan, Sjahril terlebih dulu menghubungi Susno sebelum bertemu di rumah Susno di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan. Menurut jaksa, Sjahril saat itu menyerahkan uang Rp 500 juta ke Susno. Uang itu pemberian Haposan agar kasus ikan arwana segera ditangani.
Malah, tambah Hendy, hasil forensik ditemukan adanya permintaan transfer uang dari Sjaril ke Haposan Hutagalung pada Maret 2010 . "Itu terkait pencairan dana 18 juta dollar AS. Sjahril terima transfer bulan Maret beberapa kali. Kenapa justru ahli (M Nuh) yang menguntungkan terdakwa tidak dihadirkan," kata dia. Pernyataan itu dikatakan Hendry seusai mendengar kesaksian Supriadi. Kesaksian dia hanya mengaku mengurus permohonan nomor telepon pascabayar ke Telkomsel dengan angka khusus. Dia mengaku mengurus atas perintah Susno. Tim pengacara sama sekali tidak mengajukan pertanyaan ke saksi. Seperti diberitakan, dalam dakwaan, Susno pernah mengirimkan SMS kepada Sjahril yang berisi perintah tangkap, tahan, sita, police line ke penyidik terkait penanganan perkara ikan arwana di Bareskrim Polri. Selain itu, dalam dakwaan, Sjahril terlebih dulu menghubungi Susno sebelum bertemu di rumah Susno di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan. Menurut jaksa, Sjahril saat itu menyerahkan uang Rp 500 juta ke Susno. Uang itu pemberian Haposan agar kasus ikan arwana segera ditangani.
