Saturday, April 05, 2025

Monday, December 27, 2010

Tak Berjalannya "Rumus 212"...

In today's world, it seems that almost any topic is open for debate. While I was gathering facts for this article, I was quite surprised to find some of the issues I thought were settled are actually still being openly discussed.
JAKARTA, KOMPAS.com - Dinamika dan ingar-bingar panggung politik dan hukum di Tanah Air sepanjang 2010 dinilai menimbulkan krisis di kedua bidang tersebut. Tahun 2010 merupakan tahun krisis politik dan hukum.

Demikian diungkapkan Direktur Riset Charta Politika Yunarto Wijaya dalam jumpa pers "Political Review 2010: Panggung PolitikSandera?", di Jakarta, Senin (27/12/2010). Ia mengatakan, menilik berbagai kasus hukum yang terjadi, ada intervensi politik di dalamnya yang membuat para elit tersandera satu sama lain. Padahal, seharusnya, menurut "rumus 212", tahun pertama masa kepemimpinan SBY seharusnya merupakan tahun "bulan madu".

"Rumus 212" yang dimaksud Yunarto adalah, dari 5 tahun masa kepemimpinan, 2 tahun pertama merupakan tahun konsolidasi, 1 tahun kerja dan 2 tahun persiapan kompetisi menjelang pilpres berikutnya.

Sometimes the most important aspects of a subject are not immediately obvious. Keep reading to get the complete picture.

"Tetapi ini kan tidak. Masa 'bulan madu' banyak diisi dengan isu kontoversial yang mendominasi konstelasi politik dan hukum selama setahun. Sepertinya kompetisi semua," ujar Yunarto. 

Menurutnya, segala kekisruhan yang terjadi, khususnya di bidang politik disebabkan karena sistem politik yang multipartai dan pilihan politik SBY yang memilih koalisi "gemuk" dan membentuk Setgab koalisi.Sementara itu, Wakil Sekjen PPP, Rommahurmuziy (Rommy) mengatakan, tak sesuainya "rumus 212" dengan realitas karena belum adanya satu kekuatan politik yang afirmatif untuk menjalani suksesi kepemimpinan 2014.

"Maka seluruh aktor bermain dengan kekuatan yang sepenuhnya dan start lebih awal. Kalau diprediksi dua tahun sebelum pemilu, sekarang maka start dipercepat. Kenapa, karena SBY tidak mau melakukan afirmasi suksesi dirinya,padahal dia berasal dari parpol pemenang pemilu," kata Rommy.

Ke depannya, menurut Rommy, Presiden harus fokus pada kerja pemerintahannya. Presiden juga harus mengurangi porsi untuk mengurusi hal-hal yang sifatnya konfliktual.

Hopefully the sections above have contributed to your understanding of mobil keluarga ideal terbaik indonesia. Share your new understanding about mobil keluarga ideal terbaik indonesia with others. They'll thank you for it.
Related Posts with Thumbnails
Powered By Blogger