Liputan6.com, Jakarta: Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Hartadi A Sarwono memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2010 bisa mencapai 6,1 persen. Dengan begitu target pertumbuhan tahunan enam persen dapat tercapai. "BI memperkirakan kuartal IV lebih baik dari kuartal III, bisa 6,1 persen sehingga rata-rata keseluruhan tahun bisa enam persen," ujar Hartadi, Senin (13/12). Hartadi juga mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut didukung membaiknya penanaman modal asing (FDI) yang mencapai angka mendekati US$ 3 miliar pada kuartal IV serta sektor konsumsi masyarakat. "Data menunjukkan bahwa 2010, FDI terus menunjukkan peningkatan, artinya investasi kegiatan ekonomi jangka menengah kita jalan. Kalau itu berjalan di 2010 tentunya akan berlanjut di 2011, apalagi produksi naik (pada kuartal IV) dan konsumsinya sejalan dengan itu," kata Hartadi. The information about mobil keluarga ideal terbaik indonesia presented here will do one of two things: either it will reinforce what you know about mobil keluarga ideal terbaik indonesia or it will teach you something new. Both are good outcomes.
Angka penanaman modal asing pada triwulan IV ini bahkan melampui investasi portofolio sekitar US$ 2,1 miliar. Padahal pada triwulan III investasi portofolio lebih dominan mencapai US$ 6 miliar dibandingkan FDI yang hanya mencapai US$ 3,3 miliar. Hartadi juga mengatakan, ada faktor-faktor penyebab lambatnya pertumbuhan seperti lambatnya penyerapan anggaran belanja pemerintah yang tidak terealisasi secara maksimal serta ekspor yang masih ditunjang sumber daya alam. "Penyerapan lamban mungkin karena penagihan proyek yang belum berjalan. Dan ekspor kita yang masih ditunjang kelapa sawit (CPO), padahal masih ada sektor manufaktur, terutama tekstil yang memiliki potensi besar karena Cina dan Vietnam saat ini mengalami permasalahan struktural terkait sektor ini," ujarnya. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2010 mencapai 5,82 persen. Secara kumulatif dari triwulan I hingga III 2010, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,9 persen.(Ant/ULF)
Angka penanaman modal asing pada triwulan IV ini bahkan melampui investasi portofolio sekitar US$ 2,1 miliar. Padahal pada triwulan III investasi portofolio lebih dominan mencapai US$ 6 miliar dibandingkan FDI yang hanya mencapai US$ 3,3 miliar. Hartadi juga mengatakan, ada faktor-faktor penyebab lambatnya pertumbuhan seperti lambatnya penyerapan anggaran belanja pemerintah yang tidak terealisasi secara maksimal serta ekspor yang masih ditunjang sumber daya alam. "Penyerapan lamban mungkin karena penagihan proyek yang belum berjalan. Dan ekspor kita yang masih ditunjang kelapa sawit (CPO), padahal masih ada sektor manufaktur, terutama tekstil yang memiliki potensi besar karena Cina dan Vietnam saat ini mengalami permasalahan struktural terkait sektor ini," ujarnya. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2010 mencapai 5,82 persen. Secara kumulatif dari triwulan I hingga III 2010, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,9 persen.(Ant/ULF)
