Jakarta (ANTARA) - Produsen pupuk bersubsidi dibawah komando PT Pupuk Sriwijaya (holding) menggandakan stok pupuk urea bersubsidi sampai ke gudang di kabupaten untuk menghadapi puncak musim tanam Oktober 2010 sampai Maret 2011. "Kami menjamin kebutuhan pupuk bersubsidi -- sesuai Peraturan Menteri Pertanian -- terpenuhi," ujar Direktur Pemasaran PT Pupuk Sriwijaya (Pusri), Bambang Tjahyono, di Jakarta Selasa, menanggapi kesiapan BUMN pupuk pada musim tanam 2010/2011. Bambang Tjahjono mengatakan Pusri Holding sebagai induk perusahaaan- perusahaan pupuk telah meningkatkan stok di atas ketentuan stok Permentan. Bambang mencontohkan pada Desember, total stok pupuk urea sampai 31 Desember diperkirakan mencapai 616.525 ton atau 113 persen di atas ketentuan stok sebesar 288.998 ton. Demikian pula untuk pupuk nonurea. Stok pupuk NPK diproyeksi berdasarkan neraca stok pupuk yang dimiliki induk BUMN pupuk, mencapai 261.266 ton atau 132 persen di atas ketentuan stok sebesar 112.412. Stok pupuk ZA mencapai 69.966 ton atau 65 persen di atas ketentuan stok (42.179 ton). Stok pupuk SP-36 bahkan mencapai 500 persen yaitu mencapai 157.760 ton dari ketentuan stok sebesar 26.266 ton, dan pupuk organik mencapai 115.419 ton atau 443 persen di atas ketentuan stok sebesar 21.238 ton. "Kami siapkan terus stok di atas ketentuan Permentan sampai di lini III, yaitu gudang di kabupaten. Jadi petani tidak perlu khawatir pupuk bersubsidi tidak terpenuhi, karena barangnya melimpah," ujar Bambang. Ia mengatakan Desember 2010 sampai Maret 2011 total produksi urea ditambah stok awal tahun 2011 akan mencapai sekitar 3,2 juta ton di atas perkiraaan kebutuhan sebesar 1,8 juta ton. If you find yourself confused by what you've read to this point, don't despair. Everything should be crystal clear by the time you finish.
Demikian pula dengan pupuk nonurea, seperti NPK, barang yang tersedia pada periode terebut mencapai 1,064 juta ton dari kebutuhan sebesar 755.402 ton, ZA sebesar 343.423 ton dari kebutuhan 277.423 ton, dan SP-36 sebesar 453.957 ton dari kebutuhan 296.197 ton. Sedangkan ketersediaan pupuk organik mencapai 276.671 ton dari kebutuhan sebesar 152.224 ton. "Kami akan berusaha semaksimal mungkin tidak akan terjadi kelangkaaan pupuk bersubsidi. Apalagi penyerapan pupuk tahun ini relatif lebih rendah dari ketentuan awal Mentan sebesar enam juta ton," kata Bambang. Pada awal tahun 2010 Permentan menentukan jumlah alokasi pupuk urea bersubsidi mencapai enam juta ton, kemudian direvisi menjadi 4.931.000 ton. Kondisi itu, kata dia, mengakibatkan ketersediaan pupuk semakin melimpah karena perkiraan produksi pupuk urea nasional sampai akhir tahun mencapai sekitar 6,7 juta ton. "Penyerapan pupuk yang rendah terjadi karena anomali cuaca, sehingga pada musim kering pun terjadi hujan yang memicu kegagalan panen akibat banyaknya hama wereng," kata Bambang. Lebih jauh ia mengatakan untuk memudahkan petani, pihaknya juga mengembangkan Kios Pupuk Lengkap (KPL) sebanyak 52.112 kios agar kelompok tani bisa memperoleh semua pupuk yang diinginkan pada satu kios terdekat. Selain itu, Pusri Holding, kata dia, juga mengembangkan penyeragaman sistem administrasi penjualan dengan pelayanan 24 jam untuk efisiensi biaya, serta monitoring bulanan untuk mengetahui posisi stok sampai ke tingkat kabupaten. "Seluruh kegiatan layanan untuk (pupuk) sektor PSO (subsidi) dikoordinasikan oleh PT Pusri Holding. Kami juga siap operasi pasar bila terjadi kondisi darurat yaitu 1x24 jam di Jawa dan 2x24 jam di luar Jawa," kata Bambang. Untuk itu, pihaknya membuka posko pengaduan layanan masyarakat yaitu PT Pusri di nomor 0800-1333-888 atau 0800-100-0007 atau email info@pusri.co.id, PT Petrokimia Gresik 0800-1636-363 atau 0800-1888-777 atau email layananpelanggan@petrokimia-gresik.com. Selain itu BUMN pupuk lainnya juga membuka posko pengaduan yaitu PT Pupuk Kujang 0878-8888-3307 atau 0800-1003-001, PT Pupuk Kalimantan Timur 0811-4628-45 atau 0813-3666-1255, dan PT Pupuk Iskandar Muda 0645-56700.
Demikian pula dengan pupuk nonurea, seperti NPK, barang yang tersedia pada periode terebut mencapai 1,064 juta ton dari kebutuhan sebesar 755.402 ton, ZA sebesar 343.423 ton dari kebutuhan 277.423 ton, dan SP-36 sebesar 453.957 ton dari kebutuhan 296.197 ton. Sedangkan ketersediaan pupuk organik mencapai 276.671 ton dari kebutuhan sebesar 152.224 ton. "Kami akan berusaha semaksimal mungkin tidak akan terjadi kelangkaaan pupuk bersubsidi. Apalagi penyerapan pupuk tahun ini relatif lebih rendah dari ketentuan awal Mentan sebesar enam juta ton," kata Bambang. Pada awal tahun 2010 Permentan menentukan jumlah alokasi pupuk urea bersubsidi mencapai enam juta ton, kemudian direvisi menjadi 4.931.000 ton. Kondisi itu, kata dia, mengakibatkan ketersediaan pupuk semakin melimpah karena perkiraan produksi pupuk urea nasional sampai akhir tahun mencapai sekitar 6,7 juta ton. "Penyerapan pupuk yang rendah terjadi karena anomali cuaca, sehingga pada musim kering pun terjadi hujan yang memicu kegagalan panen akibat banyaknya hama wereng," kata Bambang. Lebih jauh ia mengatakan untuk memudahkan petani, pihaknya juga mengembangkan Kios Pupuk Lengkap (KPL) sebanyak 52.112 kios agar kelompok tani bisa memperoleh semua pupuk yang diinginkan pada satu kios terdekat. Selain itu, Pusri Holding, kata dia, juga mengembangkan penyeragaman sistem administrasi penjualan dengan pelayanan 24 jam untuk efisiensi biaya, serta monitoring bulanan untuk mengetahui posisi stok sampai ke tingkat kabupaten. "Seluruh kegiatan layanan untuk (pupuk) sektor PSO (subsidi) dikoordinasikan oleh PT Pusri Holding. Kami juga siap operasi pasar bila terjadi kondisi darurat yaitu 1x24 jam di Jawa dan 2x24 jam di luar Jawa," kata Bambang. Untuk itu, pihaknya membuka posko pengaduan layanan masyarakat yaitu PT Pusri di nomor 0800-1333-888 atau 0800-100-0007 atau email info@pusri.co.id, PT Petrokimia Gresik 0800-1636-363 atau 0800-1888-777 atau email layananpelanggan@petrokimia-gresik.com. Selain itu BUMN pupuk lainnya juga membuka posko pengaduan yaitu PT Pupuk Kujang 0878-8888-3307 atau 0800-1003-001, PT Pupuk Kalimantan Timur 0811-4628-45 atau 0813-3666-1255, dan PT Pupuk Iskandar Muda 0645-56700.
