Monday, April 07, 2025

Sunday, March 20, 2011

Irjen Mbai: Polisi Sudah Tahu Penerornya

Artikel berikut mencakup topik yang baru saja pindah ke tengah panggung - setidaknya tampaknya begitu. Jika Anda sudah berpikir Anda perlu tahu lebih banyak tentang hal itu, inilah kesempatan Anda.
JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Inspektur Jenderal Ansyaad Mbai akhirnya mengeluarkan juga pernyataan soal kelompok yang dicurigai sebagai pelaku serangkaian teror belakangan ini.

Menurut dia, kepolisian sudah membaca pelaku adalah orang atau sekelompok orang yang memiliki pemahaman serupa dengan pengebom lainnya yang mulai muncul sejak 1998.

Ini memang ada jaringan lama. Indikasinya lihat jenis bom dan metode mereka buat bom. Lihat tujuan dari bukti yang dikirimkan itu, persis kaitan dari tujuan mereka, katanya seusai menghadiri diskusi bertajuk Setelah Bom Buku Terbitlah Isu di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (19/3/2011).

Menurut Mbai, aksi teror dengan modus berupa pengiriman paket tersebut pernah terjadi di Poso pada 2006. Persis seperti itu, tapi kemasannya beda. Sekarang buku. Kalau dulu senter yang diletakkan di depan pintu, dipencet meledak,  ujarnya.

Pelakunya, menurut Mbai, merupakan pecahan dari kelompok aksi teror Bom Bali I. Setelah ditangkap, mereka terpencar ke banyak kelompok, orang-orangnya (yang lain) bisa saja baru direkrut, ucap Mbai.

Hanya saja, cara pelaku menimbulkan kepanikan masyarakat kali ini berbeda. Sekarang pola aksi teror lebih ditujukan pada perorangan seperti bom paket buku buat aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL), Ulil Abshar Abdalla.

Lihat berapa banyak Anda dapat belajar tentang Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah ketika Anda mengambil sedikit waktu untuk membaca sebuah artikel baik diteliti? Jangan lewatkan pada sisa informasi yang besar ini.

Meskipun demikian, lanjut Mbai, masih terlihat benang merah yang menunjukkan peneror bom buku adalah pemain lama.

Targetnya masih orang-orang yang dikategorikan musuh. Siapa? Yang tidak sependapat dengan mereka. Orang-orang yang dianggap menghambat tujuan mereka, Barat, Yahudi, dan yang dianggap kolabolator Barat. Jadi tidak jauh, secara dasar tidak berubah, tutur Mbai.

Bahkan, kata Mbai, pihak kepolisian pun menjadi sasaran mereka. Polisi itu thogut (setan), termasuk pemerintah juga musuh bagi mereka. Pemerintah itu bagi mereka kafir, ujarnya.

Soal nama kelompok pelaku teror, kata Mbai, bukan persoalan penting. Meskipun tiap kelompok menamakan dirinya berbeda-beda, pada suatu titik kelompok-kelompok yang berideologi sama tersebut dapat bersatu dalam aksi.

Bisa Jamaah Islamiyah (JI), Negara Islam Indonesia (NII), ada Mujahidin Kompak, dan banyak lagi. Soal nama tidak terlalu penting. Yang penting itu terorisme bersumber ideologi radikal, ujarnya.

Sebelumnya, saat diskusi di tempat yang sama, Mbai terkesan hati-hati soal arah bidikan polisi. Ia justru mengingatkan bahwa para peneror tidak hanya ingin menunjukkan kelemahan pemerintah.

Mereka, katanya, juga sengaja menimbulkan konflik horizontal antarwarga. Mereka membuat terjadinya saling tuding dan saling tuduh dalam masyarakat. Nah, ini sudah hampir tercapai tujuan kedua, katanya.

Tentu saja, tidak mungkin untuk meletakkan segala sesuatu tentang Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah menjadi hanya satu artikel. Tapi kau tidak dapat menyangkal bahwa Anda baru saja ditambahkan ke pemahaman Anda tentang Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah, dan waktu itu dihabiskan dengan baik.
Related Posts with Thumbnails
Powered By Blogger