Monday, April 07, 2025

Sunday, March 13, 2011

Berita Sampah, Jangan Ditanggapi Serius

Ketika Anda belajar tentang sesuatu yang baru, mudah merasa kewalahan oleh jumlah informasi relevan yang tersedia. Artikel informatif akan membantu Anda berfokus pada titik sentral.
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberitaan di dua harian di Australia, The Sydney Morning Herald dan The Age terkait kawat diplomatik yang dibocorkan WikiLeaks dinilai "sampah". Pemberitaan yang menyudutkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu dinilai tanpa bukti.

"Saya katakan itu sampah. Kita senang banget konsumsi sampah," ucap Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok, saat diskusi di Jakarta, Minggu (13/3/2011).

Mubarok mengaku tak terkejut dengan pemberitaan itu lantaran informasi itu sudah lama ia terima. Dia malah menilai apa yang dituliskan itu bukan tergolong berita. "Itu lama, enggak pernah ada buktinya. Kalau BIN (Badan Intelejen Nasional) awasi orang itu bukan berita. BIN itu tugasnya mengawasi," kata dia.

"Sama seperti KPK menyadap telepon gubernur, itu bukan berita. Diperintah atau enggak diperintah Presiden, yah mereka melakukan itu. Enggak ada yang lucu berita itu. Makanya pak Syamsir (Kepala BIN) ditanya (jawab) he..he..he, gitu aja," tambah Mubarok.

Anda dapat melihat bahwa ada nilai praktis dalam mempelajari lebih banyak tentang Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah. Dapatkah Anda memikirkan cara-cara untuk menerapkan apa yang telah dibahas sejauh ini?

Gayus Lumbuun, anggota Komisi III DPR, mempertanyakan tindakan dua media Australia itu yang menerbitkan tanpa ada bukti. Pertanyaan itu muncul jika melihat sejarah berdirinya dua media itu yakni The Sydney Morning Herald berdiri tahun 1831 dan The Age tahun 1854 .

"Oplahnya besar, yang satu 750 ribu (eksemplar), yang satu 600 ribu (eksemplar). Berarti ini bukan koran kecil. Tapi kok dengan mudah buat spekulasi yang menyakini negara lain," ucap dia.

Ketika ditanya apakah Anda melihat ada kepentingan di balik pemberitaan itu, politisi dari partai PDI-Perjuangan itu menjawab, "Kita tidak mengukur spekulasinya."

J Kristiadi, pengamat politik, mengatakan, pemerintah tak perluberlebihan menanggapi pemberitaan dua media itu. Dikatakannya, hal yangsama juga terjadi pada negara lain seperti Amerika Serikat, Taiwan, danKorea.

"WikiLeaks itu barang biasa. Pemerintah tak usah kalang kabut. Itubarang lama, sudah tahun 2004. Di negara lain juga dibocorkan.Hal-hal seperti itu akan terjadi di kehidupan modern," ucap dia.

Tidak ada salahnya untuk baik-informasi yang terakhir pada Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah. Bandingkan apa yang telah Anda pelajari di sini ke artikel masa depan sehingga Anda dapat tetap waspada terhadap perubahan di bidang Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah.
Related Posts with Thumbnails
Powered By Blogger