JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi senior PDI-P Taufik Kiemas memastikan PDI-P tetap akan terbuka dengan tawaran kursi menteri di kabinet jika memang dibutuhkan. Menurutnya sikap itu wajar ditunjukkan oleh partai oposisi. "Kalau negara minta pasti kita serahkan, kecuali kita yang ngelamar, itu enggak boleh," katanya di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (10/2/2011). Menurutnya, jika PDI-P yang melamar itu seolah-olah kadet PDI-P mencari pekerjaan. Tapi jika diminta, itu berarti ada kebutuhan yang besar dari Presiden maupun negara. Is everything making sense so far? If not, I'm sure that with just a little more reading, all the facts will fall into place.
Ketua MPR RI ini mengatakan sejauh ini belum ada sinyal. Namun sejumlah nama disebut Taufik digadang-gadang menjadi calonnya, antara lain Hendrawan Supratikno, Pramono Anung, Arif Budimanta, Iman Sugema, Sri Adiningsih dan I Made Mangku Pastika. Jika ada kader-kader yang dipanggil presiden, Taufik mengatakan mereka cukup melaporkan ke Ketua Umum PDI-P yang saat ini dijabat oleh Megawati Soekarnoputri."Semua politisi sudah tahulah. Kita berhenti kesetiaan partai jika negara membutuhkan," katanya. Menurutnya, partai tentu akan menyerahkan kadernya jika negara membutuhkan. Hanya saja, jelas, PDI-P tak akan bergabung dalam Sekretariat Gabungan (Setgab) yang merupakan koalisi partai-partai pendukung pemerintah. "Setgab beda sama kabinet, setgab urusan partai, menteri urusan presiden. Sekarang (menteri) yang profesional-profesional itu kan enggak masuk setgab, yang profesional macam Agus Martowardojo kan enggak masuk Setgab," tandasnya. Taufik juga menegaskan, meski kadernya akan duduk di kabinet, PDI-P tak akan mengurangi level kekritisan terhadap jalannya pemerintahan karena mandat yang diterima baik oleh partai maupun menteri diperoleh dari rakyat.
Ketua MPR RI ini mengatakan sejauh ini belum ada sinyal. Namun sejumlah nama disebut Taufik digadang-gadang menjadi calonnya, antara lain Hendrawan Supratikno, Pramono Anung, Arif Budimanta, Iman Sugema, Sri Adiningsih dan I Made Mangku Pastika. Jika ada kader-kader yang dipanggil presiden, Taufik mengatakan mereka cukup melaporkan ke Ketua Umum PDI-P yang saat ini dijabat oleh Megawati Soekarnoputri."Semua politisi sudah tahulah. Kita berhenti kesetiaan partai jika negara membutuhkan," katanya. Menurutnya, partai tentu akan menyerahkan kadernya jika negara membutuhkan. Hanya saja, jelas, PDI-P tak akan bergabung dalam Sekretariat Gabungan (Setgab) yang merupakan koalisi partai-partai pendukung pemerintah. "Setgab beda sama kabinet, setgab urusan partai, menteri urusan presiden. Sekarang (menteri) yang profesional-profesional itu kan enggak masuk setgab, yang profesional macam Agus Martowardojo kan enggak masuk Setgab," tandasnya. Taufik juga menegaskan, meski kadernya akan duduk di kabinet, PDI-P tak akan mengurangi level kekritisan terhadap jalannya pemerintahan karena mandat yang diterima baik oleh partai maupun menteri diperoleh dari rakyat.