JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 17 calon pimpinan KPK telah menjalani seleksi tahap ketiga berupa profile assesment di Kantor Kementerian Hukum dan Ham, Jakarta, Selasa (2/8/2011). Seleksi berlangsung sejak pukul 08.00 hingga 19.00.
Bambang Widjojanto, salah seorang calon, menilai, tes tahap ketiga terbilang sulit. "Tes-nya berat,"kata Bambang di sela-sela proses seleksi. Seperti apa sebenarnya tes yang dilakukan konsultan psikologi berlisensi internasional, Dunamis? Ini adalah keempat kalinya Dunamis mendapat kepercayaan membantu penyeleksian calon pimpinan KPK. Dalam siaran pers yang dikirim kepada Kompas.com, Rabu (3/8/2011), Dunamis mengungkapkan metode profile yang dilakukan berupa Harrison Assessment profiling, Multidimensional Aptitude Battery Test, Focus Group Discussion dan Interview. Mereka dari Anda tidak akrab dengan yang terakhir pada
sekarang memiliki setidaknya pemahaman dasar. Tapi ada lagi yang akan datang.
Rangkain test yang harus dijalani ke17 calon pimpinan KPK tersebut mencakup consistency test, suitability test, multi aptitude test, group test serta individual interview. "Rangkain test ini dilakukan untuk memenuhi kriteria profile calon pimpinan yang diminta. Seleksi yang dilakukan tidak hanya memotret para calon pimpinan KPK dari sisi kompetensi namun juga karakter pribadi mereka yang meliputi integritas pribadi, maturity serta wawasan sebagai negarawan," jelas siaran pers Dunamis. Seleksi pertama yang harus dijalani para calon adalah consistency test dan suitability test dengan menggunakan Harrison Assessment. Test ini dilakukan bertujuan mengukur konsistensi dan membandingkan kesesuaian para kandidat berdasarkan sifat-sifat (traits) yang dimiliki untuk menempati posisi sebagai pimpinan KPK. Seleksi berikutnya adalah Multidimensional Aptitude Battery Test yang mengukur daya tangkap, analytical thinking, kemampuan kepemimpinan, kepercayaan diri, penyesuaian diri, stabilitas emosi, tanggung jawab, daya tahan, ketekunan, achievement serta social relationship. Tahapan terakhir yang harus diikuti oleh para kandidat adalah interview yang bertujuan menggali kompetensi dan karakter secara objektif. Aspek-aspek yang diukur dalam proses wawancara meliputi kematangan emosi dan kepribadian, integritas, transparansi, pengambilan keputusan, kepemimpinan, inovasi dan kemampuan menganalisa. Hasil akhir profile assessment ini akan diumumkan ke publik pada hari Jumat, 5 Agustus 2011.
Bambang Widjojanto, salah seorang calon, menilai, tes tahap ketiga terbilang sulit. "Tes-nya berat,"kata Bambang di sela-sela proses seleksi. Seperti apa sebenarnya tes yang dilakukan konsultan psikologi berlisensi internasional, Dunamis? Ini adalah keempat kalinya Dunamis mendapat kepercayaan membantu penyeleksian calon pimpinan KPK. Dalam siaran pers yang dikirim kepada Kompas.com, Rabu (3/8/2011), Dunamis mengungkapkan metode profile yang dilakukan berupa Harrison Assessment profiling, Multidimensional Aptitude Battery Test, Focus Group Discussion dan Interview. Mereka dari Anda tidak akrab dengan yang terakhir pada
Rangkain test yang harus dijalani ke17 calon pimpinan KPK tersebut mencakup consistency test, suitability test, multi aptitude test, group test serta individual interview. "Rangkain test ini dilakukan untuk memenuhi kriteria profile calon pimpinan yang diminta. Seleksi yang dilakukan tidak hanya memotret para calon pimpinan KPK dari sisi kompetensi namun juga karakter pribadi mereka yang meliputi integritas pribadi, maturity serta wawasan sebagai negarawan," jelas siaran pers Dunamis. Seleksi pertama yang harus dijalani para calon adalah consistency test dan suitability test dengan menggunakan Harrison Assessment. Test ini dilakukan bertujuan mengukur konsistensi dan membandingkan kesesuaian para kandidat berdasarkan sifat-sifat (traits) yang dimiliki untuk menempati posisi sebagai pimpinan KPK. Seleksi berikutnya adalah Multidimensional Aptitude Battery Test yang mengukur daya tangkap, analytical thinking, kemampuan kepemimpinan, kepercayaan diri, penyesuaian diri, stabilitas emosi, tanggung jawab, daya tahan, ketekunan, achievement serta social relationship. Tahapan terakhir yang harus diikuti oleh para kandidat adalah interview yang bertujuan menggali kompetensi dan karakter secara objektif. Aspek-aspek yang diukur dalam proses wawancara meliputi kematangan emosi dan kepribadian, integritas, transparansi, pengambilan keputusan, kepemimpinan, inovasi dan kemampuan menganalisa. Hasil akhir profile assessment ini akan diumumkan ke publik pada hari Jumat, 5 Agustus 2011.
