JAKARTA, KOMPAS.com " Anggota Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi, Syafii Maarif, mengungkapkan, ada preman yang mengancam pimpinan KPK. Ancaman ini, lanjut Syafii, mengarah pada pembunuhan.
Pembicaraan ancaman ini ternyata terekam dan hasil rekamannya diputar di Komisi Etik. Sebelumnya beredar kabar, Wakil Ketua KPK Chandra Hamzah dan mantan Deputi Penyidikan KPK Ade Rahardja mendapat ancaman akan dibunuh oleh seseorang. Jika Anda tidak memiliki detail yang akurat tentang
, maka Anda mungkin membuat pilihan yang buruk pada subjek. Jangan biarkan hal itu terjadi: terus membaca.
Ancaman ini terkait tindakan KPK mengusut kasus korupsi mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin. Saat ditanya wartawan tentang ancaman pembunuhan terhadap pimpinan KPK, Syafii mengatakan, ada ancaman yang mengarah pada pembunuhan. "Itu preman itu, preman doang. Saya tidak mau menyebut. Preman kalau tidak mengancam bukan preman namanya," ujar Syafii sembari menyatakan bahwa memang ada ancaman seperti itu. Saat dikonfirmasi apakah rekaman soal ancaman pembunuhan tersebut diputar di Komisi Etik, Syafii hanya mengatakan, "Tanya ketua (Komite Etik) supaya enak. Pokoknya saya tahu informasi itu. Saya sudah dengar atau tidak, itu tidak penting."
Pembicaraan ancaman ini ternyata terekam dan hasil rekamannya diputar di Komisi Etik. Sebelumnya beredar kabar, Wakil Ketua KPK Chandra Hamzah dan mantan Deputi Penyidikan KPK Ade Rahardja mendapat ancaman akan dibunuh oleh seseorang. Jika Anda tidak memiliki detail yang akurat tentang
Ancaman ini terkait tindakan KPK mengusut kasus korupsi mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin. Saat ditanya wartawan tentang ancaman pembunuhan terhadap pimpinan KPK, Syafii mengatakan, ada ancaman yang mengarah pada pembunuhan. "Itu preman itu, preman doang. Saya tidak mau menyebut. Preman kalau tidak mengancam bukan preman namanya," ujar Syafii sembari menyatakan bahwa memang ada ancaman seperti itu. Saat dikonfirmasi apakah rekaman soal ancaman pembunuhan tersebut diputar di Komisi Etik, Syafii hanya mengatakan, "Tanya ketua (Komite Etik) supaya enak. Pokoknya saya tahu informasi itu. Saya sudah dengar atau tidak, itu tidak penting."