Saturday, April 05, 2025

Friday, August 26, 2011

Istana: Laporan Wikileaks Bagus

Satu-satunya cara untuk mengikuti terbaru tentang
adalah untuk terus tinggal di mencari informasi baru. Jika Anda membaca segala sesuatu yang Anda temukan tentang
, itu tidak akan memakan waktu lama bagi Anda untuk menjadi otoritas yang berpengaruh.
JAKARTA, KOMPAS.com " Pihak Istana Kepresidenan tak akan melakukan langkah hukum apa pun terkait bocornya sejumlah kawat diplomatik yang dikirimkan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta ke Washington DC. Pihak Istana tak melihat kawat diplomatik yang dibocorkan Wikileaks merugikan Indonesia.

"Bagus itu laporannya," kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha kepada para wartawan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (26/8/2011).

Sejumlah kawat diplomatik yang dibocorkan Wikileaks menyebutkan sejumlah menteri yang dianggap sebagai sekutu AS. Julian mengatakan, pengertian sekutu bisa jadi adalah tak ada gesekan atau masalah politik dengan AS.

"Itu baik-baik saja. Kalau dikatakan Pak Marty Natalegawa sebagai Menlu yang didukung penuh oleh pihak AS karena kedekatan yang bukan secara institusional, saya kira itu juga terlalu berlebihan. Nah kalau dikatakan Menlu AS memberikan selamat kepada Menlu Marty ketika dilantik, saya kira itu hal yang wajar," kata Julian.

Sepertinya informasi baru ditemukan tentang sesuatu setiap hari. Dan topik
tidak terkecuali. Jauhkan membaca untuk mendapatkan berita lebih segar tentang
.

Presiden, sambung Julian, telah mengetahui pemberitaan terkait Wikileaks yang marak diberitakan media. Sejauh ini, Presiden tidak memiliki tanggapan apa pun. Kepala Negara juga dikatakan tak akan memanggil menteri-menteri yang dikatakan berpotensi menjadi sekutu AS.

Seperti diwartakan, dokumen dengan Reference IDM, 09JAKARTA1773, dibuat tanggal 23 Oktober 2009 dan dirilis 24 Agustus 2011, memperlihatkan sejumlah menteri anggota Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II dalam pemerintahan SBY-Boediono disebut-sebut sangat potensial untuk menjadi sekutu Amerika Serikat (AS).

Disebutkan sebanyak 37 anggota kabinet baru Presiden SBY yang diluncurkan 21 Oktober 2009 menunjukkan SBY seorang pemimpin yang realistis yang memprioritaskan ekonomi, lingkungan, kesehatan, dan hubungan internasional ketika mencoba untuk membangun politik konsensus untuk kebijakannya.

"Mereka ditugaskan dalam kabinet sesuai posisi yang sudah diperkirakan sebelumnya. Di mana kabinet baru berisi sekutu potensial untuk kemajuan bersama yang lebih komperehensif. Kemitraan sudah sesuai dengan tim ekonomi yang lebih baik, untuk posisi menteri kesehatan dan menteri lingkungan hidup terdiri dari teknokrat. Sesuai dengan misi kabinet baru, memperlihatkan sosok menteri yang bisa sebagai mitra pendukung," tulis dokumen itu.

Disebutkan para anggota kabinet baru, berpendidikan tinggi, dengan 16 memegang gelar Phd (Doktor lulusan luar negeri), sepuluh di antaranya termasuk Menteri Kesehatan dididik di Amerika Serikat.

Cukup mengetahui
untuk membuat padat, memotong informasi pilihan di atas faktor ketakutan. Jika Anda menerapkan apa yang baru saja belajar tentang
, Anda seharusnya tidak perlu khawatir.
Related Posts with Thumbnails
Powered By Blogger