Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkirakan, jumlah kerugian materiil akibat tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, bisa mencapai sekitar Rp46 miliar. "KKP menaksir kerugian materiil akibat bencana tsunami Mentawai mencapai Rp 46,36 miliar. Menurut pakar tsunami Subandono Diposaptono, besarnya jumlah korban dan kerugian di Mentawai disebabkan banyaknya kawasan perkampungan terletak di pantai yang landai pada teluk atau tanjung," kata Kepala Pusat Data, Statistik, dan Informasi KKP, Soenan H Poernomo, di Jakarta, Sabtu. Besarnya kerugian juga disebabkan konsentrasi energi tsunami yang besar sehingga tidak mampu diredam oleh tanaman pelindung yang memenuhi syarat. KKP sendiri juga telah kembali mengirim bantuan untuk Kepulauan Mentawai pada Sabtu (13/11) melalui Kapal Hiu Macan. Bantuan itu antara lain terdiri atas 16 ton beras, sardencis, sabun, pasta gigi, pembalut, mi instan, teh, kopi, gula, dan pakaian bekas. It's really a good idea to probe a little deeper into the subject of mobil keluarga ideal terbaik indonesia. What you learn may give you the confidence you need to venture into new areas.
Beragam barang tersebut dibawa untuk Desa Malakolak serta Dusun Lakau dan Desa Bulasat yang terletak di Kecamatan Pagai Selatan. Sebelumnya, saat meninjau langsung Mentawai beberapa waktu lalu, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad juga telah menyerahkan bantuan awal senilai Rp185 juta. Bantuan yang terdiri atas uang tunai, ikan olahan kalengan, serta biskuit tersebut disampaikan sebagai bentuk kepedulian karyawan KKP terhadap masyarakat yang terkena bencana. Selanjutnya, KKP juga merelokasi anggaran tahun 2011 sebesar Rp15 Miliar untuk membantu proses pemulihan Mentawai. Masyarakat akan mendapat bantuan terkait mata pencaharian alternatif, di antaranya melalui dukungan pengembangan paket usaha perikanan budidaya. Selain itu, KKP akan membantu proses rehabilitasi dan rekonstruksi kawasan. Sebagian anggaran yang direlokasi KKP akan digunakan untuk rehabilitasi Pelabuhan Perikanan Pantai Sikakap, rumah nelayan tahan bencana, penyediaan kapal nelayan, serta karamba jaring apung. Untuk rekonstruksi, KKP akan membantu dalam penyusunan zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, penataan kembali ruang/kawasan sesuai hasil-hasil mitigasi bencana pesisir-laut, serta rekonstruksi pemukiman nelayan dan sarana prasarana pendaratan ikan berbasis mitigasi bencana.
Beragam barang tersebut dibawa untuk Desa Malakolak serta Dusun Lakau dan Desa Bulasat yang terletak di Kecamatan Pagai Selatan. Sebelumnya, saat meninjau langsung Mentawai beberapa waktu lalu, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad juga telah menyerahkan bantuan awal senilai Rp185 juta. Bantuan yang terdiri atas uang tunai, ikan olahan kalengan, serta biskuit tersebut disampaikan sebagai bentuk kepedulian karyawan KKP terhadap masyarakat yang terkena bencana. Selanjutnya, KKP juga merelokasi anggaran tahun 2011 sebesar Rp15 Miliar untuk membantu proses pemulihan Mentawai. Masyarakat akan mendapat bantuan terkait mata pencaharian alternatif, di antaranya melalui dukungan pengembangan paket usaha perikanan budidaya. Selain itu, KKP akan membantu proses rehabilitasi dan rekonstruksi kawasan. Sebagian anggaran yang direlokasi KKP akan digunakan untuk rehabilitasi Pelabuhan Perikanan Pantai Sikakap, rumah nelayan tahan bencana, penyediaan kapal nelayan, serta karamba jaring apung. Untuk rekonstruksi, KKP akan membantu dalam penyusunan zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, penataan kembali ruang/kawasan sesuai hasil-hasil mitigasi bencana pesisir-laut, serta rekonstruksi pemukiman nelayan dan sarana prasarana pendaratan ikan berbasis mitigasi bencana.