Mamuju (ANTARA) - DPRD Provinsi Sulawesi Barat mempertanyakan tujuan investor dari negara China yakni perusahaan Gezhouba Group International Engineering Co LTD untuk membangun sejumlah mega proyek di daerah itu. Wakil Ketua DPRD Sulbar, Jayadi SAg, di Mamuju, Rabu, mengatakan, belum mengetahui secara pasti tujuan dari investor China yang berkeinginan untuk berinvestasi dengan membangun sejumlah proyek padat modal tersebut. Ia mengatakan, dewan mempertanyakan tujuan dari investor China menanamkan investasinya di Sulbar tersebut apakah akan menguntungkan daerah ini atau tidak, karena telah berani membuang anggaran yang mereka miliki hingga triliunan rupiah tanpa jelas keuntungan yang akan mereka dapatkan dibalik investasinya. "Terus terang masyarakat Sulbar masih berpolemik hingga saat ini, karena mereka belum mengetahui tujuan sebenarnya dari investor China untuk menanamkan investasinya di Sulbar, karena investor China begitu besar membuang anggaran hingga triliunan rupiah untuk membangun Sulbar, tanpa jelas keuntungan yang mereka ingin dapatkan,"katanya. Oleh karena itu ia mengatakan, DPRD Sulbar ingin mendapatkan kejelasan dari investor China mengenai tujuan besarnya untuk berinvestasi di Sulbar, serta bagaimana nantinya mereka akan meraih keuntungan dari investasi yang mereka jalankan. "Kita berterima kasih kepada China telah mau membangun Sulbar, namun apa tujuan dibalik keinginan untuk melakukan investasi yang besar itu, ini harus dijelaskan investor China kepada masyarakat agar mereka memahaminya,"katanya. If you don't have accurate details regarding mobil keluarga ideal terbaik indonesia, then you might make a bad choice on the subject. Don't let that happen: keep reading.
Karena kata dia, jangan sampai terjadi miskomunikasi dimasyarakat sehingga mereka menjadi menolak rencana pembangunan proyek raksasa China ini, karena mereka takut investasi yang dilakukan China hanya untuk kepentingan mereka dan tidak untuk masyarakat Sulbar karena anggaran yang mereka keluarkan begitu besar. "Harus dijelaskan apa keuntungan dari investasi pembangunan proyek raksasa ini, baik untuk investor China sendiri, maupun kepada masyarakat di Sulbar agar masyarakat juga tidak merasa bahwa proyek ini bukan untuk kepentingan mereka," katanya. Menanggapi itu kepala investasi luar negeri perusahaan CGGC dari China, Zu, mengatakan, perusahaannya yang melakukan investasi di Sulbar untuk membangun tiga proyek raksasa belum bisa menjelaskan tujuan yang ingin didapatkan secara rinci. "Biarkan kami bekerja dulu, untuk menyelesaikan proyek kami, pemerintah dan masyarakat Sulbar harus membantu dengan memberikan kemudahan dalam menyelesaikan pekerjaan dari proyek dan nanti setelah proyek selesai dilaksanakan, baru akan dapat dijelaskan tujuan dari investasi perusahaan kami secara rinci."katanya. Yang jelas menurut dia, investasi yang akan dilakukannya tetap akan membawa keuntungan dan kesejahteraan baik kepada masyarakat Sulbar khususnya maupun kepada pihak investor China sendiri. Ia menyebutkan investasi perusahaannya di Sulbar diantaranya pembangunan PLTA Karama di Kecamatan Bonehau Kabupaten Mamuju serta dua proyek investasi mereka lainnya di Sulbar. Diantaranya, kata dia, pembangunan jalan Artery Multi Mode Access Road sepanjang 102 kilometer dari Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju menuju Kota Mamuju ibukota Provinsi Sulbar kemudian proyek pembangunan pelabuhan Belang Belang Kecamatan Kalukku Kabupaten Mamuju sekitar 30 kilometer dari Kota Mamuju.
Karena kata dia, jangan sampai terjadi miskomunikasi dimasyarakat sehingga mereka menjadi menolak rencana pembangunan proyek raksasa China ini, karena mereka takut investasi yang dilakukan China hanya untuk kepentingan mereka dan tidak untuk masyarakat Sulbar karena anggaran yang mereka keluarkan begitu besar. "Harus dijelaskan apa keuntungan dari investasi pembangunan proyek raksasa ini, baik untuk investor China sendiri, maupun kepada masyarakat di Sulbar agar masyarakat juga tidak merasa bahwa proyek ini bukan untuk kepentingan mereka," katanya. Menanggapi itu kepala investasi luar negeri perusahaan CGGC dari China, Zu, mengatakan, perusahaannya yang melakukan investasi di Sulbar untuk membangun tiga proyek raksasa belum bisa menjelaskan tujuan yang ingin didapatkan secara rinci. "Biarkan kami bekerja dulu, untuk menyelesaikan proyek kami, pemerintah dan masyarakat Sulbar harus membantu dengan memberikan kemudahan dalam menyelesaikan pekerjaan dari proyek dan nanti setelah proyek selesai dilaksanakan, baru akan dapat dijelaskan tujuan dari investasi perusahaan kami secara rinci."katanya. Yang jelas menurut dia, investasi yang akan dilakukannya tetap akan membawa keuntungan dan kesejahteraan baik kepada masyarakat Sulbar khususnya maupun kepada pihak investor China sendiri. Ia menyebutkan investasi perusahaannya di Sulbar diantaranya pembangunan PLTA Karama di Kecamatan Bonehau Kabupaten Mamuju serta dua proyek investasi mereka lainnya di Sulbar. Diantaranya, kata dia, pembangunan jalan Artery Multi Mode Access Road sepanjang 102 kilometer dari Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju menuju Kota Mamuju ibukota Provinsi Sulbar kemudian proyek pembangunan pelabuhan Belang Belang Kecamatan Kalukku Kabupaten Mamuju sekitar 30 kilometer dari Kota Mamuju.
