Palembang (ANTARA) - PT Hindoli anak perusahaan Cargil perusahaan pangan dari Amerika Serikat menargetkan perluasan kebun plasma sawit sampai 20 ribu hektare tahun 2011. Saat ini masih proses perizinan perluasan kebun sawit di Kabupaten Banyuasin, kata Senior Manager Plasma PT Hindoli, Joko Wahyu Priadi, di Palembang, Jumat malam (19/11). Menurut dia, sampai kini kebun sawit milik perusahaan tersebut seluas 17.594 hektare. Pihaknya menargetkan terjadi penambahan 2.400 hektare atau total keseluruhan sampai 20 ribu hektare kebun, tambahnya. Ia mengatakan, perluasan kebun dinilai sangat penting untuk mengembangkan tanaman kelapa sawit. If you base what you do on inaccurate information, you might be unpleasantly surprised by the consequences. Make sure you get the whole mobil keluarga ideal terbaik indonesia story from informed sources.
Sampai kini sebanyak 8.797 anggota dari 17 Koperasi Unit Desa (KUD) telah berpartisipasi memproduksi tandan buah segar sawit (TBS) dengan sistem kebun plasma, katanya. Dia menjelaskan, penambahan luas areal kebun tersebut diharapkan mendorong produktivitas tanaman sawit. Berhasilnya perusahaan itu meraih Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO) diyakini akan terus meningkatkan produksi TBS kelapa sawit, ujarnya. RSPO merupakan penilaian objektif yang dilakukan sebuah lembaga terhadap kemampuan menjaga lingkungan dan dari berbagai aspek. RPSO merupakan penilaian yang baik dalam membina hubungan dengan plasma tani, ungkapnya. Dia menambahkan, sejak perusahaan itu menerapkan sistem pengelolaan sawit berbasis lingkungan, produktivits pohon semakin tinggi. Saat ini setiap hektare kebun sawit mampu menghasilkan sekitar 26 ribu ton, padahal sebelum diterapkannya sistem RSPO hanya berkisar 18 ribu ton TBS per bulan, tambah dia.
Sampai kini sebanyak 8.797 anggota dari 17 Koperasi Unit Desa (KUD) telah berpartisipasi memproduksi tandan buah segar sawit (TBS) dengan sistem kebun plasma, katanya. Dia menjelaskan, penambahan luas areal kebun tersebut diharapkan mendorong produktivitas tanaman sawit. Berhasilnya perusahaan itu meraih Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO) diyakini akan terus meningkatkan produksi TBS kelapa sawit, ujarnya. RSPO merupakan penilaian objektif yang dilakukan sebuah lembaga terhadap kemampuan menjaga lingkungan dan dari berbagai aspek. RPSO merupakan penilaian yang baik dalam membina hubungan dengan plasma tani, ungkapnya. Dia menambahkan, sejak perusahaan itu menerapkan sistem pengelolaan sawit berbasis lingkungan, produktivits pohon semakin tinggi. Saat ini setiap hektare kebun sawit mampu menghasilkan sekitar 26 ribu ton, padahal sebelum diterapkannya sistem RSPO hanya berkisar 18 ribu ton TBS per bulan, tambah dia.