JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar, yang juga politisi senior Partai Amanat Nasional, meminta agar publik tidak mengaitkan pertunangan putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono, dengan putri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Siti Ruby Aliya Rajasa, dengan urusan politik. Pertunangan keduanya murni dilakukan atas dasar keikhlasan kedua muda-mudi tersebut, tanpa unsur paksaan dari orangtua.
Sejauh ini, kami telah menemukan beberapa fakta menarik tentang
. Anda mungkin memutuskan bahwa informasi berikut ini bahkan lebih menarik.
"Jangan dikaitkan (pertunangan Ibas-Aliya) dengan politik. Itu tidak bagus. Itu sudah keikhlasan dan dari hati. Jodohnya memang di situ," kata Patrialis kepada para wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (26/4/2011). Patrialis meminta agar publik membedakan antara urusan politik dan keluarga. Mantan anggota Komisi III DPR RI periode 2004-2009 ini juga mengatakan, jodoh keduanya adalah kehendak Tuhan. "Kita harus mengakui secara jujur, bahwa masa depan kita tidak ditentukan oleh manusia semata, Tuhan lebih berkuasa. Jadi, masalah jodoh bukan kemauan manusia, itu kemauan dari Yang Maha Kuasa. Jadi, kita harus hormati," kata Patrialis.
Sejauh ini, kami telah menemukan beberapa fakta menarik tentang
"Jangan dikaitkan (pertunangan Ibas-Aliya) dengan politik. Itu tidak bagus. Itu sudah keikhlasan dan dari hati. Jodohnya memang di situ," kata Patrialis kepada para wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (26/4/2011). Patrialis meminta agar publik membedakan antara urusan politik dan keluarga. Mantan anggota Komisi III DPR RI periode 2004-2009 ini juga mengatakan, jodoh keduanya adalah kehendak Tuhan. "Kita harus mengakui secara jujur, bahwa masa depan kita tidak ditentukan oleh manusia semata, Tuhan lebih berkuasa. Jadi, masalah jodoh bukan kemauan manusia, itu kemauan dari Yang Maha Kuasa. Jadi, kita harus hormati," kata Patrialis.