JAKARTA, KOMPAS.com " Kepolisian menyita berbagai peralatan untuk merakit bom saat penggeledahan di rumah Basuki, adik Syarif Astanagarif, pelaku bom bunuh diri di Masjid Adz-Dzikro, kompleks Mapolresta Cirebon, Jawa Barat. Rumah Basuki yang digeledah polisi terletak di Desa Trusmi Wetan Blok Bambangan RT 13 RW 4, Kecamatan Plered, Cirebon, Selasa (19/4/2011). "Ditemukan peralatan-peralatan yang kayaknya itu sebagai bahan untuk merakit bom. Saya belum mendapatkan laporan yang banyak," ucap Kepala Polda Jawa Barat, Irjen Suparni Parto, ketika dihubungi wartawan, Selasa. Suparni mengatakan, pihaknya belum memiliki banyak bukti keterlibatan Basuki dalam aksi bom bunuh diri yang dilakukan kakaknya pada Jumat (15/4/2011) lalu. Informasi tentang
disajikan di sini akan melakukan salah satu dari dua hal: baik itu akan memperkuat apa yang anda ketahui tentang
atau akan mengajari Anda sesuatu yang baru. Keduanya hasil yang baik.
"Untuk keterlibatan belum begitu terbaca. Tapi ada fakta yang mengarah kita untuk menindaklanjuti. Ini langkah teknis yang dilakukan untuk mendapat data untuk kepentingan proses hukum. Mungkin sekarang belum telihat secara jelas," kata dia. Wakil Kepala Bareskrim Polri, Irjen Matius Salempang, mengatakan, jika melihat peralatan pembuat bom ditemukan di rumah Basuki, kemungkinan bom dibuat di rumah itu. "Bisa jadi begitu," kata dia di Mabes Polri, Jakarta. Seperti diberitakan, Polri menyita sejumlah barang bukti saat penggeledahan di beberapa lokasi. Di rumah mertua Syarif di Desa Panjalinan Kidul, Kecamatan Sumber Jaya, Majalengka, polisi menyita hardware, CPU, rangkaian elektronik, CD, dan buku berjudul Jihad di Asia Tengah (Perang Akhir Zaman) yang di bagian belakang tertulis pesan dari Syarif. Adapun di rumah Syarif di daerah Cirebon, penyidik menemukan rangkaian elektronik yang diduga untuk membuat bom. Hingga saat ini, penyidik telah memeriksa 30 orang, salah satunya Basuki, terkait aksi yang melukai 31 orang tersebut.
"Untuk keterlibatan belum begitu terbaca. Tapi ada fakta yang mengarah kita untuk menindaklanjuti. Ini langkah teknis yang dilakukan untuk mendapat data untuk kepentingan proses hukum. Mungkin sekarang belum telihat secara jelas," kata dia. Wakil Kepala Bareskrim Polri, Irjen Matius Salempang, mengatakan, jika melihat peralatan pembuat bom ditemukan di rumah Basuki, kemungkinan bom dibuat di rumah itu. "Bisa jadi begitu," kata dia di Mabes Polri, Jakarta. Seperti diberitakan, Polri menyita sejumlah barang bukti saat penggeledahan di beberapa lokasi. Di rumah mertua Syarif di Desa Panjalinan Kidul, Kecamatan Sumber Jaya, Majalengka, polisi menyita hardware, CPU, rangkaian elektronik, CD, dan buku berjudul Jihad di Asia Tengah (Perang Akhir Zaman) yang di bagian belakang tertulis pesan dari Syarif. Adapun di rumah Syarif di daerah Cirebon, penyidik menemukan rangkaian elektronik yang diduga untuk membuat bom. Hingga saat ini, penyidik telah memeriksa 30 orang, salah satunya Basuki, terkait aksi yang melukai 31 orang tersebut.