ilustrasi (FOTO ANTARA/REUTERS/Canadian Forces Combat Camera/Corporal Marc-Andre Gaudreault/Handout/djo/11)

Tripoli (ANTARA News/AFP)- NATO melancarkan serangan udara baru di ibu kota Tripoli, Sabtu sementara pemerintah Muammar Gaddafi mengatakan pihaknya siap mundur dari Misrata dan menyerahkan kepada suku-suku untuk menghadapi pemberontak yang terkepung itu. Serangan itu menghantam satu lapangan kosong di seberang tempat kediaman Gaddafi Bab al Aziziya di tengah Tripoli yang agaknya seperti satu bunker. Pihak berwenang yang membawa wartawan di sana mengatakanlokasi itu adalah "satu tempat parkir" dan "saluran air".

NATO melancarkan serangan itu setelah wakil menteri luar negeri Khaled Kaim mengatakan tentara Libya telah diberikan "ultimatum"untuk menghentikan pemberontakan di kota Misrata di barat, 200km dari Tripoli.

"Ada ultimatum kepada tentara Libya: Jika mereka tidak dapat menyelesaikan masalah di Misrata,maka penduduk dari kota-kota tetangga Zliten, Tarhuna, Bani Walid dan Tawargha akan bergerak masuk dan mereka akan berunding dengan pemberontak," kata Kaim.

Pengumuman itu dianggap sebagai satu persekongkolan rezim itu untuk merumitkan tugas pasukan NATO yang berusaha mengusir milisi pro Gaddafi tanpa mencederai penduduk sipil, termasuk para anggota suku, mereka bertujuan untuk melindungi warga sipil sesuai dengan mandat PBB.

Tetapi diperkirakan tidak ada perubahan di garis depan karena banyak warga suku berperang sebagai anggota milisi atau "relawan-relawan" di bawah bendera tentara Libya.

Misrataselama berminggu-minggu menjadi ajang perang gerilya kota antara pemberontak dan pasukan Kolonel Gaddafi.

Kaim menuduh Washington melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan baru" setelahPresiden Barack Obama mengizinkan pengirimanpesawat-pesawat tidak berawak yang membawa rudal ke Libya untuk apa disebut pemerintahnya untuk alasan-alasan "kemanusiaan."

Ia juga mengecam kunjungan seorang senator senior AS ke Banghaziibu kota pemberontak di daerah timur dengan mengatakanDewan Nasional Peralihan(TNC) tidak mewakili rakyat Libya dan tidak "punya wewenang di lapangan."

John McCain, seorang senator dari partai Republik yang kalah dalam pemilihan presiden melawan Obama tahun 2008, sebelumnya melakukan perundingan dengan para pemimpin TNC, mendesak masyarakat internasional mempersenjatai dan mengakui lembaga pemberontak itu.

Pemberontak yang gagal dalam usaha mereka untuk menggulingkan Gaddafi itu menyambut baik keputusan AS untuk menggelar pesawat-pesawat bersenjata itu di Libya.

"Kami mengharapkan ini dapat membawa pertolongan pada penduduk di Misrata," kata juru bicara pemberontak Mustafa Gheriani kepada AFPtentang kota pemberontak yang pasukan Gaddafi menggempurnya selama lebih dari enam minggu yangmenewaskan ratusan orang itu.

Informasi tentang
disajikan di sini akan melakukan salah satu dari dua hal: baik itu akan memperkuat apa yang anda ketahui tentang
atau akan mengajari Anda sesuatu yang baru. Keduanya hasil yang baik.

Stasiun televisi Allibya memberitakan ibu kota Tripoli "kini jadi sasaran serangan serangan agresor kolonialis Salibis yang kejam," satu istilah yang rezim Gaddafi gunakan untuk pasukan Barat.

Kantor berita resmi JANAmelaporkan dua orang tewas dalam serangan udaraJumat malamdi daerah Zintanbarat daya Tripoli di mana pertempuran melawan pemebrontak berkobar.

Pesawat-pesawat tempur NATO terus terbang di Tripoli, Sabtu.

Perwira penting militer AS mengatakan serangan-serangan udara sekutu telah menghancurkan 30 sampai 40 persen kekuatan militerGaddafi.

Prancis, Inggris dan Italia mengatakan mereka akan mengirim personil militer ke Libya timur, tetapi hanya untuk memberikan nasehat kepada pemberontak mengenai teknik, logistik dan masalah organisasi dan tidak terlibat dalam pertempuran.

Di bidang kemanusiaan, Palang Merah memperingatkan situasi di Misratadapat "segera memburuk lebih jauh dan kekurangan pelayanan pokok seperti air, listrik, makanan dan pemeliharaan kesehatan dapat menjadi kritis."

Dan pada Sabtu, satu kapal yang mengangkut bantuaan 160 ton pangan dan obat-obatan tiba di kota pelabuhan itu sebelumnya telah mengevakuasi sekitar 1.000 pengungsi yang terlanta, sebagian besar warga Nigeria.

Ratusan keluarga Libya antri di sepanjang pelabhan itu dengan harapan dapat naik kapal yang dicarter Organisasi Internasional untuk Migrasi , yang telah mengangkut 3.100 pengungsi dari 21 negarake luar dari kota yang terkepung itu.

Badan PBB urusan pengungsi (UNHCR) mengatakan sekitar 15.000 orang melarikan diri dari pertempuran di Libya barat telah memasuki Tunisia dalam dua pekan belakangan ini.

Sementara itu Gambiamengatakan pihaknya bergabung dengan Prancis, Italia dan Qatar mengakui TNC sebagai satu-satunyabadan yang sah yang mewakili kepentingan-kepentingan Libya sementara mengusir para diplomat Tripoli.(*)

(Uu.H-RN/H-AK)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com