Yogyakarta (ANTARA) - Hujan abu vulkanik letusan Gunung Merapi sempat mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Adisutjipto Yogyakarta selama satu jam mulai pukul 06.00 WIB hingga 07.00 WIB, namun kini kondisi perbangan sudah normal kembali. "Abu vulkanik akibat letusan Gunung Merapi sempat mengganggu jarak pandang penerbangan pesawat di Bandara Adisutjipto Yogyakarta. Penerbangan sempat mengalami penundaan," kata Manajer Operasional PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta Halendra YW, di Yogyakarta, Sabtu. Ia mengatakan hujan abu vulkanik dapat diatasi dengan pembersihan debu yang menutupi landasan pacu di bandara ini. "Sejak pukul 07.00 WIB penerbangan di Bandara Adisucipto Yogyakarta sudah dibuka dan berjalan normal. Kami telah memastikan abu vulkanik kini sudah tidak mengganggu jarak pandang" katanya. Think about what you've read so far. Does it reinforce what you already know about mobil keluarga ideal terbaik indonesia? Or was there something completely new? What about the remaining paragraphs?
Halendara mengatakan bandara sempat ditutup sekitar satu jam lebih. "Kami memutuskan untuk menutup aktivitas di bandara karena abu vulkanik landasan pacu sepanjang 1.000 meter harus dibersihkan terlebih dahulu,"katanya. Menurut dia, dampak letusan Gunung Merapi pada Sabtu dini hari yang menyebabkan munculnya abu vulkanik memiliki dampak bagi penerbangan di Bandara Adisutjipto Yogyakarta. "Kami memustuskan untuk menutup sementara bandara karena abu vulkanik menutupi jarak pandang. Tujuannya untuk menghindari risiko, bahaya, dan demi keselamatan karena abu yang lembut ini juga bisa masuk dan merusak mesin pesawat," katanya. Akibat penutupan sementara Bandara Adisutjipto Yogyakarta, kata dia, maka sejumlah penerbangan sempat mengalami penundaan (delay) dan terjadi penumpukan penumpang di bandara ini. "Memang ada penumpukan penumpang, namun ini merupakan konsekuensi dari penundaan penerbangan pesawat dan sebisa mungkin kami kami harus mengatasinya sesuai situasi dan standar keselamatan penerbangan," katanya.
Halendara mengatakan bandara sempat ditutup sekitar satu jam lebih. "Kami memutuskan untuk menutup aktivitas di bandara karena abu vulkanik landasan pacu sepanjang 1.000 meter harus dibersihkan terlebih dahulu,"katanya. Menurut dia, dampak letusan Gunung Merapi pada Sabtu dini hari yang menyebabkan munculnya abu vulkanik memiliki dampak bagi penerbangan di Bandara Adisutjipto Yogyakarta. "Kami memustuskan untuk menutup sementara bandara karena abu vulkanik menutupi jarak pandang. Tujuannya untuk menghindari risiko, bahaya, dan demi keselamatan karena abu yang lembut ini juga bisa masuk dan merusak mesin pesawat," katanya. Akibat penutupan sementara Bandara Adisutjipto Yogyakarta, kata dia, maka sejumlah penerbangan sempat mengalami penundaan (delay) dan terjadi penumpukan penumpang di bandara ini. "Memang ada penumpukan penumpang, namun ini merupakan konsekuensi dari penundaan penerbangan pesawat dan sebisa mungkin kami kami harus mengatasinya sesuai situasi dan standar keselamatan penerbangan," katanya.